Jakarta
- Kemiskinan dan pengangguran menjadi problem akut yang harus segera
diatasi. Berbagai program pun dijalankan pemerintah Jokowi-JK, salah
satunya dengan memaksimalkan transmigrasi.
Menteri
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa
PDTT) Marwan Jafar mengatakan, transmigrasi memang sudah terbukti mampu
menjadi solusi bagi masalah kemiskinan, pengangguran, serta permukinan
(sandang, pangan, dan papan) yang menjadi kebutuhan inti bagi kehidupan
masyarakat.
“Kontribusi
transmigrasi dalam mengentaskan kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan,
dan membangun peradaban baru yang lebih maju bukan sekedar wacana atau
teori. Ini sudah terbukti nyata sehingga harus terus dikembangkan,” ujar
Menteri Marwan.
Menteri
pertama yang khusus mengurus masalah desa ini menambahkan, trasmigrasi
secara kongkrit telah membangun 3.608 satuan permukiman (SP) yang
berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru berupa 1.183 desa
definitif, melahirkan 385 ibu kota kecamatan, 104 mendukung
terbentuknya ibu kota kabupaten, serta dua ibu kota provinsi.
Secara
faktual, lanjut Menteri Marwan, transmigrasi mampu mengembangkan
pusat-pusat pertumbuhan baru yang mendorong aktifitas sosial ekonomi,
dan telah menyerap tenaga kerja hingga 4 juta HOK (Hari Orang Kerja),
sehingga dapat mengentaskan kemiskinan.
“Dari
program transmigrasi, sudah terbentuk 10.368 wirausaha transmigrasi
mandiri yang tergabung dalam 22 Himpunan Wirausaha Transmigrasi
(HW-Trans), serta berkembangnya lembaga-lembaga sosial ekonomi dapat
lebih mempercepat kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dengan
mengembangkan transmigrasi, lanjut Menteri Marwan, problem social
seperti kehidupan kumuh di kota-kota besar akan bisa diatasi. Laju
urbanisasi bisa ditekan dan keinginan masyarakat untuk bekerja menjadi
TKI ke luar negeri juga berkurang.
Dari
sisi infrastruktur, transmigrasi juga secara kongkrit mendorong
pembangunan infrastruktur permukiman dan kawasan berupa jalan poros
penghubung sepanjang 18.432 km, jalan desa 36.685 Km, jembatan 44.200
dan fasilitas umum serta fasilitas sosial sebanyak 57.638 unit untuk
membuka keterisolasian wilayah, mempercepat dan mendorong terwujudnya
pusat-pusat pertumbuhan baru.
“Banyak
sekali catatan transmigrasi yang terbukti mampu mendongkrak kemajuan
bangsa kita. Jadi program ini harus ditingkatkan terus, dan harus
didukung secara maksimal oleh semua pihak. Jangan memandang transmigrasi
sebelah mata,” tukasnya.
Pelaksanaan
program transmigrasi sendiri telah dikembangkan dengan konsep dan
paradigma baru yang diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan
penyediaan papan, mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel),
mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia, mendukung
ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan, serta
menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.
Adapun
pada tahun 2016 mendatang, Menteri Marwan mejelaskan bahwa direncanakan
ada 24 provinsi tujuan transmigrasi yang meliputi Aceh, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,
Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Barat, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Bangka
Belitung, Papua, Papua Barat. Total daya tampung dari transmigrasi ini
sekitar 42.510 KK dan yang akan terpakai sekitar 7.106.
No comments:
Post a Comment