Cara Menghitung HOK Upah Borong

10/14/2015

Berikut ini adalah tata cara perhitungan upah borong yang saya kembangkan berdasarkan beberapa asumsi :
- Tukang dan pekerja merupakan satu kesatuan kelompok kerja sehingga volume pekerjaan yang dihasilkan adalah menjadi produktifitas bersama
- Harus ada tata cara hitung yang matematis sehingga tidak hanya sekedar menyerahkan kepada kelompok tentang besaran yang diterima oleh masing-masing anggota kelompok
- Proporsionalitas besar insentif yang diterima oleh tukang dengan pekerja sehingga tidak sekedar bagi rata
- Cara perhitungan harus sederhana dan dapat digunakan untuk beragam jenis pekerjaan

CARA PERHITUNGAN
1. volume yang dihasilkan berdasarkan hasil opname lapangan
2. tentukan (sepakati upah borong), misal pek pas batu = Rp 50.000 / m3
3. hitung standar HOK ekivalen = standar HOK ekivalen pekeja + standar HOK ekivalen tukang, dimana :
pekerja = upah borong / upah harian pekerja
tukang = upah borong / upah harian tukang
4. hitung jumlah HOK ekivalen tukang = (vol yg dihasilkan klp / vol total rencana) x (standar HOK eki tkng / jmlh tkng dlm klp)
5. hitung jumlah HOK ekivalen pekerja = (vol yg dihasilkan klp / vol total rencana) x (standar HOK eki pkrj / jmlh pkrj dlm klp)
6. hitung jumlah upah utk tukang = (jumlah HOK ekivalen tukang / HOK ekivalen) x jumlah total upah borong
7. hitung jumlah upah utk pekerja = (jumlah HOK ekivalen pekerja / HOK ekivalen) x jumlah total upah borong
Share

2 comments:

  1. Upah borong, apa itu pengertiannya sudah termasuk material? kalo belum dan hanya borongan upah tenaga saja, tentunya nilainya lebih mahal dari pada volume x harga satuan pekerjaan?
    Mohon tanggapannya, terima kasih.

    ReplyDelete
  2. bisa disampaikan contoh kasus?

    ReplyDelete

 
Copyright © 2015 PUGAGAMPONG.com
Powered By Blogger