Program
dana desa tahun 2015 yang langsung dialokasikan dari APBN ke desa-desa
telah tuntas 100% dengan deviasi sekitar 7%. Inilah capaian gemilang
bagi sejarah bangsa Indonesia, karena untuk pertamakalinya desa-desa
mendapat dana langsung dari APBN.
Melihat
capaian dana desa 2015 yang sudah 100%, tidak berlebihan jika banyak
kalangan menilai dana desa 2015 telah mencapai keberhasilan gemilang.
Deviasi 7% dana desa juga masih sangat wajar, apalagi hal ini bukan
penyimpangan, melainkan kesalahan informasi tanpa mengurangi hak desa
untuk memanfaatkan dana desa.
“Program
dana desa di 2015 sudah dianggap berhasil. Kalau menemukan ada nya
kesalahan itu wajar, dalam satu kabupaten ada satu atau dua desa salah
itu wajar. Kesalahannya pun tidak membuat dananya kemana-mana, tapi
hanya salah informasi dan penggunaannya saja. Tapi dana dan
penggunaannya tetap di desa,” ujar Menteri Marwan.
Menteri
Marwan menyontohkan, deviasi yang terjadi dalam penggunaan dana desa
akan menjadi bahan evaluasi dan pemb enahan bagi penerapan dana desa
2016. Deviasi itu misalnya ada desa yang menggunakan dana desa untuk
membangun kantor desa padahal semestinya dipakai untuk membangun jalan
desa. Ini menunjukkan bahwa kesalahan hanya soal focusing penggunaan
dana desa.
“Tolong
untuk digaris bawahi bahwa penyimpangan dana desa di 2015 yang 7% itu
hanya salah dalam focusing, bukan nya uangnya kemana-mana atau masuk
kantosng apparatnya. Itu Tidak benar,” tegasnya.
Terkait
program dana desa 2016, Tokoh asal Pati, Jawa Tengah ini menyiapkan
mekanisme agar pencaiarannya cukup satu tahap saja. Tujuannya agar hasil
penggunaan dana desa bisa maksimal dan pembangunan infrastruktur yang
menjadi fokus tidak tersendat-sendat.
“Kalau
tiga kali tahap seperti tahun lalu, kita khawatir ada kesalahan lagi
dalam pengelolaan dana desa yang diberikan. Diusahakan April ini dana
desa 2016 harus sudah tersampaikan semua. Usulan saya satu tahap dan
sekarang kita lihat saja persetujuan PP yang sudah direvisi,” tandas
Menteri Marwan. (tri ambarwati).
No comments:
Post a Comment