Pada hari Rabu, 11 November 2015, bertempat di kantor Kemenko PMK,
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Puan Maharani memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi
Seminar Nasional Penanganan Kemiskinan dengan tema "Pemanfaatan Basis
Data Terpadu Dalam Rangka Sinergitas Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah Dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat".
Acara
diselenggarakan Deputi II Kemenko PMK, bertempat di aula Kemenko PMK,
Lt. 7, Jakarta. Hadir juga dalam seminar tersebut Menteri Sosial
Khofifah Indar Parawangsa yang sekaligus bertindak sebagai pembicara
kunci.
"Penanganan masyarakat miskin agar terangkat dari label kemiskinan
yang kemudian berdaya secara ekonomi serta bermartabat secara sosial
harus dilaksanakan secara gotong royong disemua element masyarakat,
bukan hanya dilaksanakan oleh pemerintah". Demikian harapan Menko PMK
kepada para peserta seminar yang terdiri pejabat Pusat dan Daerah. Turut
hadir juga kementerian/lembaga teknis yang terkait serta LSM serta
Ormas.
"Pemerintah berkewajiban meningkatkan upaya dan kualitas
penanggulangan kemiskinan yang ada selama ini", tandas Puan. Menko juga
memaparkan beberapa tantangan dalam penanggulangan kemiskinan yaitu
pentapan batas dari miskin dan rentan miskin. Selain itu penetapan
kriteria mengenai hidup layak, apa saja indikatornya. Upaya
penanggulangan kemiskinan menurut Menko PMK membutuhkan keselarasan
antar K/L, terkait upaya pendampingan, pelatihan, pemberian bansos, dan
sebagainya. Kesulitan selama ini karena keakuratan data antar lembaga,
siapa saja penerima, dan katagori apa saja kemiskinan itu. Maka Menko
PMK mengharapkan dengan adanya Basis Data Terpadu (BDT) akan membuatnya
menjadi match dan klop antar data.
Untuk menunjang keberhasilan program penanggulangan kemiskinan, Menko
PMK menandaskan bahwa intinya adalah gotong royong. Perlu dimunculkan
kesadaran gotong royong dalam masyarakat, agar tidak selalu apa-apa
kemudian dibebankan kepada pemerintah. Ibu Menko memberi contoh beberapa
sektor yang perlu diberikan perhatian misalnya usaha mikro seperti
pedagang bakso, tukang es, dan PKL, sehingga KUR dan pemberdayaan UMKM
ditingkatkan pada tahun ini dan mendatang.
No comments:
Post a Comment