BPM Aceh Harapkan Hasil Ujian Secepatnya

11/11/2015

Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh mengharapkan Sekretariat Nasional (Seknas) dapat mengumumkan hasil seleksi pendamping desa secepatnya. Sebab, setelah keluar pengumuman, para peserta yang lulus harus segera diberikan pembekalan untuk mendampingi dana desa.

Hal itu disampaikan Kepala BPM Aceh, Drs Zulkifli HS MM, saat memberikan sambutan pada pembukaan seleksi calon Tenaga Ahli dan Pendamping Desa di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (10/11). “Kami mengharapkan secepatnya, kalau bisa sepuluh hari,” katanya.

Setelah dinyatakan lulus, katanya, seluruh peserta mulai dari pendamping lokal desa, pendamping desa dan tenaga ahli, harus mengikuti pembekalan pratugas. Setelah itu baru diterjunkan ke lapangan untuk segera bekerja.

Meskipun demikian, ketentuan kelulusan, diserahkan kepada Seknas sepenuhnya. Pada seleksi itu, sebanyak 2.169 calon pendamping profesional yang mendampingi dana desa mengikuti tes tulis dan wawancara. Jumlah tersebut terdiri dari 128 calon tenaga ahli pemberdayaan masyarakat desa.
Sebanyak 85 tenaga ahli infrastruktur desa, 42 tenaga ahli pembangunan partisipatif, 93 tenaga ahli pemberdayaan ekonomi, 91 tenaga ahli pengembangan teknologi tepat guna, dan 130 tenaga ahli pengembangan pelayanan dasar. Semuanya it1u berkedudukan di kabupaten/kota.

Selanjutnya, 1.029 pendamping desa yang berkedudukan di kecamatan dan sebanyak 664 pendamping lokal desa yang berada di Aceh Tenggara dan Gayo Lues juga mengikuti ujian susulan setelah tertunda beberapa waktu lalu.
 
Pelaksanaan tes tenaga ahli dan pendamping desa dilaksanakan di Banda Aceh, yang dipusatkan di dua tempat. Tes Pendamping Desa dilaksanakan di Gedung Serbaguna Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya. Sedangkan seleksi tenaga ahli dilaksanakan di Gedung Cut Nyak Dhien, Banda Aceh.
Zulkifli mengatakan, seleksi tersebut diawali dengan tes tulis, dilanjutkan dengan seleksi wawancara keesokan harinya, atau hari ini Rabu, (11/11). “Ini lebih awal datang berkas tes tulisnya sehingga diawali dengan tes tulis secara serentak, baru kemudian esoknya tes wawancara satu persatu sampai selesai,” katanya.

Berbeda dengan tes pendamping lokal yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, yang diawali dengan tes wawancara, Zulkifli mengatakan, seleksi pendamping lokal sebelumnya diawali dengan wawancara karena keterlambatan berkas tes di Aceh.

Panitia Pelaksana, Zul Husni, mengatakan, tim seleksi pendamping dana desa tersebut terdiri dari pejabat pengadaan barang dan jasa nasional, satuan kerja (Satker) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Aceh.

Selanjutnya, konsultan nasional pembangunan dan pemberdayaan transisi, pejabat BPM kabupaten dan tim pendamping teknis kabupaten P3MD. “Tenaga pendamping profesional yang dinyatakan lulus diwajibkan mengikuti pelatihan pratugas yang diselenggarakan setelah pengumuman hasil kelulusan,” ujarnya.
  
Terkait tertundanya seleksi calon pendamping lokal desa di Aceh Tenggara dan Gayo Lues yang dikhawatirkan terjadi kebocoran soal, Kepala BPM Aceh mengatakan, soal tes ujian tulis untuk pendamping lokal desa di dua daerah tersebut berbeda dengan soal tes pendamping lokal desa yang diselenggarakan belum lama ini.

Sebelumnya, seleksi pendamping lokal desa telah dilaksanakan di sejumlah daerah di Aceh, 4 November, kecuali Aceh Tenggara dan Gayo Lues, yang tertunda karena permintaan pemkab setempat.

“Di Gayo Lues dan Aceh Tenggara, hari ini dilaksanakan tes tulis pendamping lokal desa, yang sempat tertunda karena permintaan daerahnya karena bencana. Ketika itu jalan terputus. Tapi soalnya berbeda,” terangnya. Pelaksanaan seleksi ke daerah tersebut turut dihadiri tim dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal serta tim BPM Aceh.
 
Share

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 PUGAGAMPONG.com
Powered By Blogger