Take It or Leave It. Don't Childish!!!

10/12/2014

Oleh : Jalaluddin Ibrahim
kemarin kami berenam mendatangi beberapa desa di Kec. Terangun, Gayo Lues. untuk melihat salah satu kegiatan, kami mesti menyeberangi sungai yang kemarin itu arusnya sangat deras, maklum intensitas hujan tengah tinggi. melalui sebuah jembatan gantung sederhana berupa bentangan papan memanjang.

ada macam cara yang dilakukan kami berenam untuk menyeberang, termasuk aku. ada yang dengan santai melewatinya tanpa ragu terpeleset, mengingat lantai papan yang basah oleh guyuran hujan. mungkin tak sampai semenit, sudah sampai di seberang. bahkan ada yang sempat beraksi akrobatik. tapi tak sedikit juga yang menyeberang dengan sangat hati-hati, memegang tali kabel penahan papan. sambil berulangkali menatap ke bawah; lantai papan yang basah dan derasnya arus sungai keruh itu.

kalaulah titi gantung sederhana tadi menjadi analogi atas kehidupan kami berenam, tentu akan cukup menjadi penggambaran kehidupan manusia. ada yang menjalani hidup ini dengan santai, ada yang sampai berakrobatik segala dengan berbagai trik yang dilakukan, ada pula yang melaluinya dengan sabar dan penuh kehati-hatian dalam menapaki tiap langkahnya.


tak selalu mulus, terdapat saat-saat yang begitu licin hingga dibutuhkan langkah-langkah yang terstruktur, sambil berpengangan pada tali. agar tak sampai tersungkur jatuh atau malah tercebur. macam resikonya. tapi kalau tak juga dijalani titian tadi tentu tak harap kunjung sampai ke tujuan. meski melangkah secara struktur, berpegangan tali, atau dengan trik dan tips tersendiri bukan tak mungkin tetap akan tersungkur atau tercebur. di sinilah peran faktor khusus; iman, tawakal, usaha, dan doa yang pastinya diujar atau dipanjatkan pada yang serba maha.
Share

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 PUGAGAMPONG.com
Powered By Blogger